(Puisi Malam Ini)
Aku anak anjing rupanya...
bukan anjing kurap
bukan anjing najis
bukan anjing kacukan
bukan anjing penjajah
bukan...
bukan...
tapi...
anjing pemburu
tajam mata telinga
bisa taring kuku
kekar tegap berdiri
tatkala tiupan semboyan berkumandang
pemburu itu...
melompat
mengejar
menyalak segarang-garangnya
merobek
meratah
membunuh tanpa sangsi sedikitpun
sesekali anjing itu ditanduk
terpelanting ke dahan
berdengking kesakitan
tapi anjing itu...
bangkit menggonggong lagi
membenam taring berbisa
merobek dada musuh
suatu hari...ketika melangkah pulang dari buruan
anjing melihat rakannya kaku
tidak berkuit lagi
darah merah mengalir
menyimbahi bumi...
anjing berang...
mengejar lagi
melompat lagi
mengigit lagi
mengoyak lagi
menyalak-yalak lagi
lagi dan lagi...
penuh berani seolah-olah ingin mati
sehingga tiada satu musuhpun
mengangkat kepala mereka
Anjng itu telah semakin jauh
dalam buruannya
sehingga tika pulang menemui sang anak
hanya jasad kaku
bisu
lemah
tanpa hati
tanpa roh
kerana roh sang ayah anjing itu
pedih
sakit
bernanah
bersama perginya
rakan pemangsa dan mangsa.
setelah suasana kian aman
sedang luka anjing pemburu masih bernanah
begitulah...sehingga hayatnya
dan anak anjing seperti aku
tetap anak sang anjing itu
merasai natijah
dari wahana sebuah peperangan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ilusi - Syawal 1443H
Tangisan Hati - Ilusi Tak Bertepi ... tak pernah lepas kau dalam ingatanku ... tak pernah bisa aku melupakanmu dua syawal menjelang sudah ju...
-
oleh: ainizar kala menunggu waktu tibanya sang suria memancar cahaya wanginya hatiku kerinduan pada malam yang sering setia menemani ...
-
Tangisan Hati - Ilusi Tak Bertepi ... tak pernah lepas kau dalam ingatanku ... tak pernah bisa aku melupakanmu dua syawal menjelang sudah ju...
-
Ampunkan Aku Ya Allah kerana meminta terlalu banyak akan dunia sedang sudah terlalu banyak yang Kau berikan sehingga ada antaranya ta...
No comments:
Post a Comment